Rabu, 26 Januari 2011


Jejak UFO di Sleman Instalasi Seni?Fenomena crop circle tampak di tengah sawah di Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (24/1).
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Temuan "script circle" yang diduga jejak objek terbang yang tidak dikenal (UFO) di area persawahan Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (23/1) pagi tidak menutup kemungkinan ialah karya instalasi seni dilakukan sekelompok orang.

"Bisa jadi ini merupakan karya instalasi seni, karena pola tersebut tidak terlalu sulit untuk dibuat oleh mereka yang telah terbiasa," kata Anton Asmonodento seorang warga yang sengaja datang ke lokasi untuk menyaksikan fenomena tersebut, Senin (24/1).

Menurut pelaku seni gitar akustik warga Banteng, Jalan Kaliurang tersebut, pola semacam itu sangat mungkin telah dibuat terlebih dahulu kemudian dikerjakan secara bersama-sama sehingga cepat selesai.

"Jika menurut pengakuan warga yang tidak mendengar ada sesuatu yang aneh sebelum penemuan itu, mungkin saja pelaku itu bekerja secara sembunyi-sembunyi. Sedangkan untuk denahnya masing-masing bagian dikerjakan secara berkelompok," katanya.

Sementara itu lokasi ditemukannya jejak aneh tersebut sampai siang hari ini masih dikunjungi ratusan masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung dari dekat.

"Saya dengar dari cerita teman jika ada temuan aneh ini sehingga saya langsung ke sini untuk memastikannya dan menurut saya temuan ini memang cukup aneh, tetapi saya tidak tahu persis apakah ini merupakan jejak UFO atau bukan," kata Suparjono warga Sorogenen, Kalasan, Sleman.

"Informasinya jejak ini tiba-tiba muncul dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya, jadi ini sangat aneh dan saya juga kagum. Tetapi saya tidak tahu apakah ini benar jejak UFO atau bukan, saya memang tidak pernah mempelajari soal UFO sebelumnya," katanya.

Sejumklah anggota Polsek Berbah juga terlihat melakukan penjagaan di lokasi yang diduga ada bekas pendaratan pesawat "Unidentified Flying Object" (UFO) tersebut.
Petugas polisi juga memasang garis batas polisi untuk mengamankan lokasi tersebut agar tidak rusak karena banyaknya warga yang datang untuk melihat.

"Kami sengaja memasang ini untuk menjaga lokasi agar tidak rusak sampai nanti ada petugas berwenang yang datang dan mengamankan," kata salah satu anggota Polsek Berbah Aiptu Junarto.

Ia mengatakan, selain itu karena lokasi tersebut merupakan lahan pertanian warga yang hampir panen maka kami juga harus dijaga agar pengunjung tidak menginjak-injak tanaman padi yang ada di lokasi maupun sekitarnya. "Kasihan pemilik tanaman jika sampai rusak dan gagal panen," katanya.

teknology



Nexus S, Tak Lagi Usung SuperAmoled

Selasa, 25 Januari 2011, 14:47 WIB
Smaller  Reset  Larger
Nexus S, Tak Lagi Usung SuperAmoled
Nexus S
REPUBLIKA.CO.ID,Generasi kedua Nexus S menggoyang Italia. Tak banyak perubahan yang diusung generasi baru.

Bila Nexus S generasi pertama yang mengusung display SuperAmoled, generasi kedua tak lagi memilikinya. Ia kemungkinan diganti dengan Super Clear LCD. Spesifikasi yang sama digunakan Samsung Galaxy S.

Namun demikian, ada yang baru di Nexus generasi kedua, yakni kamera yang telah mendukung video high definition. Kamera yang lebih baik, menjadi pembeda Nexus generasi kedua.

Memiliki kamera 5 mega piksel, ia dapat digunakan untuk merekam video dengan format 720p dengan kecepatan 30 frame per detik.

Nexus tak sendirian di Italia. Sebagaimana ditulis GSMA, Samsung dengan Galaxy S masuk ke pasar yang sama. Spesifikasi Nexus S dan Galaxy S setali tiga uang.

Bekerja dengan Android 2.3 Gingerbread, ponsel ini memiliki CPU ARM Cortex 8 1GHz CPU dan telah mendukung teknologi NFC.

kulinerrr


Bakso Kotak Terinspirasi Program Komputer

Ahad, 16 Januari 2011, 10:32 WIB
Smaller  Reset  Larger
beha38b.multiply.com
Bakso Kotak Terinspirasi Program Komputer
Bakso Kotak
REPUBLIKA.CO.ID,BEJI—Kawasan Kukusan, Beji, Depok, punya sebuah sajian unik bagi masyarakat penggemar bakso. Terletak tak jauh dari perempatan Kukusan, berdirilah sebuah warung bakso kecil. Bakso yang dijual di sini tergolong unik karena bentuknya yang tidak biasa: kotak. 
Bakso Kotak Palakali, demikian namanya karena terletak di Jl. Palakali no.57 Kukusan, merupakan usaha yang awalnya dirintis oleh seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang berasal dari Solo. Ia dan teman-temannya membuka usaha bersama untuk memenuhi biaya hidup di rantau pada tahun 2005. Usaha ini sukses menjadikannya sarjana. Setelah lulus, usaha ini dilanjutkan oleh kakaknya, Rohman (37).
Ketika sedang terkenal-terkenalnya bakso gepeng, Rohman bercerita, ia dan teman-temannya menciptakan bentuk lain bakso. Terinspirasi program komputer untuk mendesain yang dipakainya setiap hari dalam perkuliahan, Auto-Cad, ia menciptakan bakso kotak.
Pembuatan bakso kotak tidak sulit dan hampir sama dengan bakso biasanya. Bila bakso dibuat bulat-bulat dengan tangan, bakso kotak dibentuk dengan cetakan yang dibuat sendiri. “Kami membuat sendiri cetakannya, ada enam cetakan untuk bakso kotak,” ujar Joko Hartanto (21) selaku pencetak bakso kotak sekaligus keponakan Rohman. Bakso dicetak berukuran sekitar 5x2x2 cm. Setiap hari Rohman membutuhkan kurang lebih 20 kilogram daging untuk membuat semua bakso. Tamu dapat menikmati keunikan ini dari pukul 10 hingga pukul 21.30.
Harga yang ditawarkan pun tidak menguras kantong. Satu porsi bakso kotak dijual seharga Rp 7.000 saja. Kalau tidak sanggup menghabiskan semuanya, pembeli juga bisa memesan setengah porsi dengan harga Rp 4.000.
Kini Bakso Kotak Palakali ini sudah mempunyai cabang di dua tempat, yaitu di Pasar Kemiri Muka dan Tanah Baru.

Selasa, 25 Januari 2011

Rekayasa Reproduksi


  Reproduksi merupakan proses pertambahan jumlah individu baru sebagai akibat adanya kelahiran , pembelahn sel , dan cara-cara reproduksi lainnya.
 Hewan-hewan di samping termasuk laju produksi yang semakin berkurang dan dapat menyebabkan kelangkaan.